School Info
Monday, 20 May 2024
  • Mencetak Generasi Islam Teladan yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berjiwa Pemimpin dan Berdaya Saing Global
  • Mencetak Generasi Islam Teladan yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berjiwa Pemimpin dan Berdaya Saing Global
30 August 2021

Keutamaan Mengamalkan Sunnah

Mon, 30 August 2021 Read 23x Artikel

Sumber Foto: www.pexels.com

Seorang muslim adalah selalu mencari keridhoan Allah SWT dengan melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah. Ibadah wajib meliputi sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat, dll. Tentunya setiap ibadah yang kita lakukan terdapat kekurangan. Kekurangan kekurangan (tidak sempurna) ibadah wajib yang dilakukan tentunya membutuhkan pelengkap. Dan itu adalah ibadah sunnah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih)

Dalam riwayat Ahmad dengan lafadz,

إِنَّ مِنْ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، قَالَ: يَقُولُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ: انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا؟ فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً، وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا، قَالَ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ، قَالَ: أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal manusia adalah shalat.” Rasulullah bersabda, “Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat, dan Allah lebih mengetahui, “Periksalah shalat hamba-Ku, apakah sempurna atau ada kekurangan?” Jika shalatnya sempurna, maka dicatat sempurna untuknya. Jika terdapat suatu kekurangan, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah?” Jika seorang hamba memiliki amal ibadah sunnah, Allah Ta’ala berfirman, “Sempurnakanlah ibadah wajibnya dengan ibadah sunnahnya.” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Ahmad no. 9494)

amalan sunnah memiliki banyak sekali keutamaan salah satunya adalah mendatangkan kecintaan Allah SWT. jika Allah SWT mencintai seorang hamba maka hamba tersebut menjadi wali Allah dan menjadi kekasih pilihannya. sebagaimana sabda nabi shallallahu alaihi wasallam :

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

“Allah Ta’ala berfirman, “Siapa saja yang memusuhi wali-Ku, maka aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan amal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku terus-menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah, sampai Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar; menjadi penglihatan yang dia gunakan untuk melihat; menjadi tangan yang dia gunakan untuk memegang; dan menjadi kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, sungguh akan Aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, sungguh akan Aku lindungi. “ (HR. Bukhari no. 6502)

siapa diantara kita yang tidak mau menjadi kekasih Allah?. tentunya kita semua mengharap menjadi kekasih Allah SWT. mengapa? karena kekasih Allah memiliki keistimewaan tersendiri yaitu jaminan dari Allah SWT di dunia dan akhirat.

Amalan sunnah yang dapat kita kerjakan meliputi shalat, puasa dan shodaqoh. adapun amalan sunnah dalam shalat terbagi menjadi 2 yaitu : shalat sunnah mu’ayyan dan shalat sunnah mutlak. adapun shalat sunnah mu’ayyan adalah shalat sunnah yang dikerjakan karena sebab tertentu atau waktu tertentu misal shalat gerhana matahari dan bulan, shalat istisqa’, tahiyatul masjid, 2 rakaat setelah subuh, dsb. adapun shalat sunnah mutlaq adalah shalat sunnah yang dikerjakan tanpa ada sebab dan waktu yang ditentukan serta tidak terbatas jumlah rakaatnya. misal seseorang ingin mengerjakan shalat sunnah sebagai tambahan pahala ibadah maka ia mengambil air wudhu dan mengerjakan shalat. ini adalah shalat sunnah mutlaq. tapi tentunya harus menghindari waktu waktu yang diharamkan untuk shalat yaitu saat terbit dan terbenamnya matahari.

Adapun amalan puasa sunnah yang dapat dikerjakan adalah puasa senin kamis, ayyamul bidh, puasa arafah, tasu’a dan ‘asyura, 6 hari dibulan syawal, 10 hari dibulan dzulhijjah dsb. sebagai penyempurna ibadah kita hendaknya kita selalu membiasakan untuk bersedekah. Allah SWT menjanjikan kepada orang yang gemar bersedekah untuk dilipatgandakan pahala dari apa yang di sedekahkan Allah SWT berfirman :

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (245) (البقرة)

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. inilah janji Allah dan Allah tidak akan mengingkari janjinya. marilah kita senantiasa mengamalkan ini. berlomba lomba dalam meraih kecintaan Allah melalui amalan-amalan sunnah.

Penulis: Ustaz Sufyan

This article have

0 Comment

Leave a Comment

Kontak

AlamatJl. Prof. Dr. Suharso, Arcawinangun, Kec. Purwokerto Tim., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53113
Telepon: (0281) 636900