School Info
Sunday, 19 May 2024
  • Mencetak Generasi Islam Teladan yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berjiwa Pemimpin dan Berdaya Saing Global
  • Mencetak Generasi Islam Teladan yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berjiwa Pemimpin dan Berdaya Saing Global
7 April 2021

Masuknya Islam di Nusantara

Wed, 7 April 2021 Read 10x Artikel

Nusantara sebuah bangsa luar biasa yang kaya akan sejarah dan budaya. Tidak mengherankan kiranya terlalu banyak tanda tanya yang ingin kita coba pecahkan berkenaan dengan budaya Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tentu tidak mengeherankan jika Islam dianggap sebagai identitas Indonesia. Lalu kapan sebenarnya Islam masuk ke Nusantara?

Peradaban Islam Nusantara pertama-tama jelas berkaitan dengan karakter dan ciri distingtif yang ada dalam rumpun bangsa melayu itu sendiri. Perkembangan dan dinamika internal di kawasan ini sejak masa awal kedatangan Islam dan islamisasi, zaman kerajaan atau kesultanan, serta periode penjajahan atau kolonialisasi Eropa turut pula membentuk corak dan karakter peradaban Islam yang khas tersebut. Penyebaran dan intensifikasi Islam lebih lanjut dengan bahasa Melayu sebagai lingua franca mempercepat pembentukan tradisi keilmuan Islam di Nusantara.

Kedatangan Islam dan “islamisasi” di Nusantara masih dipandang sebagai masalah yang harus didiskusikan. Terlepas dari berbagai perdebatan mengenai proses “islamisasi” di Nusantara, ada beberapa ilmuan yang turut memberikan gagasan berkaitan hal tersebut.

Pijnaple, seorang ilmuan dari Belanda mengaitkan asal mula Islam di Nusantara dengan Gujarat dan Malabar (India Selatan), menurutnya yang pertama kali membawa Islam ke Nusantara adalah orang-orang Arab bermahzab Syafii yang bermigrasi dan menetap di wilayah India tersebut. Teori ini kemudian dikembangkan oleh C.S Hurgronje dan dikung oleh temuan J.P Moquette yang mengamati adanya kesamaan bentuk batu nisan di Kerajaan Pasai. Salah satu bukti yang mendukung teori ini adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh dengan angka 1297. Nama asli Malik As-Saleh sebelum masuk Islam adalah Marah Silu. Ia merupakan pendiri Kesultanan Samudera Pasai di Aceh.

T.W Arnold menjelaskan bahwa para pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan Barat dan Timur sejak abad awal-awal Hijriah atau abad ke VII dan VIII Masehi. Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat Islam (1997) menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari orang-orang Arab.

Grand Baiturahman Mosque, located in Aceh. Aceh may holds the key to Indoneisa’s muslim history because according to some researcher, Aceh is the first home of Muslim in Indonesia. Photo by Sangga Rima Roman Selia on Unsplash

Kedatangan Islam dan “islamisasi” di Nusantara masih dipandang sebagai masalah yang harus didiskusikan. Terlepas dari berbagai perdebatan mengenai proses “islamisasi” di Nusantara, ada beberapa ilmuan yang turut memberikan gagasan berkaitan hal tersebut.

Pijnaple, seorang ilmuan dari Belanda mengaitkan asal mula Islam di Nusantara dengan Gujarat dan Malabar (India Selatan), menurutnya yang pertama kali membawa Islam ke Nusantara adalah orang-orang Arab bermahzab Syafii yang bermigrasi dan menetap di wilayah India tersebut. Teori ini kemudian dikembangkan oleh C.S Hurgronje dan dikung oleh temuan J.P Moquette yang mengamati adanya kesamaan bentuk batu nisan di Kerajaan Pasai. Salah satu bukti yang mendukung teori ini adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh dengan angka 1297. Nama asli Malik As-Saleh sebelum masuk Islam adalah Marah Silu. Ia merupakan pendiri Kesultanan Samudera Pasai di Aceh.

T.W Arnold menjelaskan bahwa para pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan Barat dan Timur sejak abad awal-awal Hijriah atau abad ke VII dan VIII Masehi. Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat Islam (1997) menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari orang-orang Arab.

Buya Hamka, salah satu ulama karismatik Indonesia, menyatakan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. FOTO: pwmu.co

Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification: Antropologi Hukum Islam di Indonesia (2016) menuliskan, Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam.

Jika dipandang dari perspektif lebih luas, kita akan memahami bahwa proses islamisasi di Nusantara jelas karena beberapa faktor yang saling keterkaitan satu sama lain. Jadi menurut kalian Islam di Nusantara berasal dari mana? Wallahu’alam Biisowaab

This article have

3 Comments

Teori yang belum tercantum pada artikel tersebut adalah teori China
Teori China
Slamet Mulyana Aan Sumanto Al Qurtuby berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China. Dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan China terlihat pada penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China. Dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.
Kekurangan artikel :
Artikel tersebut sudah bagus akan tetapi konteks artikel kurang lengkap sehingga pembaca tidak dapat mengetahui seluruh isi yang terkandung didalam artikel.

Assalamu’alaikum, hallo Nyai👍

Terimakasih sudah memberikan tambahan pengetahuan ya. Kami akan memperbaiki kualitas artikel kami mendatang.

Assalamu’alaikum, hallo Nyai👍

Terimakasih sudah memberikan tambahan pengetahuan ya. Kami akan memperbaiki kualitas artikel kami mendatang.

Leave a Comment

Kontak

AlamatJl. Prof. Dr. Suharso, Arcawinangun, Kec. Purwokerto Tim., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53113
Telepon: (0281) 636900