Setidaknya ada 3 kunci yang menetukan keberhasilan kita dalam menghafal Al-Qur’an, yaitu niat yang lurus, sabar, dan istiqomah. Apabila ketiga hal tersebut bisa kita laksanakan, insyaAllah sukses hafal Al-Qur’an 30 juz bisa kita raih. Namun, apabila salah satu saja dari ketiga hal tersebut tidak kita laksanakan, maka hafal Al-Qur’an 30 juz hanyalah sebuah mimpi dan angan-angan.
Lalu, bagaimanakah cara agar ketiga kunci sukses tersebut dapat terlaksana? Berikut kiat-kiat yang perlu kalian lakukan agar bisa sukses hafal Al-Qur’an 30 juz.
Lingkungan sangat berpengaruh besar dalam meraih sebuah kesuksesan. Dalam menghafal Al-Qur’an kita membutuhkan lingkungan yang baik agar bisa mencapai target yang diinginkan. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan mengikuti halaqah tahfidzul Qur’an.
Dengan mengikuti halaqah tahfidzul Qur’an, artinya kita telah memosisikan diri dalam lingkungan dan komunitas para penghafal Al-Qur’an. Dalam halaqah tersebut kita akan dibimbing, dimotivasi, dan diarahkan oleh seorang ustaz dan teman-teman kita agar sukses dalam menghafal Al-Qur’an.
Selain itu, adanya komunitas penghafal Al-Qur’an juga membuat kita bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman. Mereka juga dapat memberikan motivasi dan nasihat kepada kita ketika dalam keadaan malas atau futur.
Lalu bagaimana bila tidak bisa mengikuti halaqah Al-Qur’an karena terkendala suatu kesibukan? Sungguh di zaman ini Allah Subhanahu Wata’ala telah mudahkan kita dengan teknologi komunikasi yang begitu canggih.
Oleh karena itu, ikutilah halaqah tahfidz Al-Qur’an meskipun harus dilakukan secara daring atau online. Saat ini sudah banyak dibuka halaqah tahfidz Al-Qur’an online dengan waktu yang fleksibel dan sudah banyak tersebar di situs-situs internet. Carilah situs-situs berbayar dengan harga terjangkau. Tujuannya agar kita bisa komitmen dalam mengikutinya.
Menentukan waktu sangat berpengaruh terhadap keistiqamahan kita dalam menghafal Al-Qur’an. Apabila kita tidak meluangkan waktu khusus untuk menghafal, maka selamanya kita tidak akan pernah istiqamah dalam menghafal Al-Qur’an. Bila tidak istiqamah, bagaimana bisa sukses? Oleh karena itu, luangkan dan tentukanlah waktu khusus untuk menghafal Al-Qur’an serta jadikan menghafal Al-Qur’an sebagai prioritas di waktu itu.
Waktu yang paling ideal untuk menghafal Al-Qu’ran adalah setelah salat subuh. Pada waktu itu tubuh telah menyelesaikan istirahatnya di malam hari sehingga ia masih dalam keadaan segar. Allah Subhanahu Wata’ala juga memberikan keberkahan yang melimpah pada waktu itu yang kebanyakan orang gunakan untuk Kembali tidur sehingga tidak mendapatkan keberkahan. Karena itulah kebanyakan penghafal Al-Qur’an menghafalkan Al-Qur’an seusai salat subuh.
Namun, kita juga bisa memilih waktu selain salat subuh. Asalkan tidak memilih salah satu dari ketiga waktu berikut.
Pertama : Setelah Makan. Saat itu tubuh kita sedang sibuk mencerna makanan. Oleh karena itu, tunggulah sekitar 1-2 jam setelah makanan selesai dicerna lalu mulailah untuk menghafalkan Al-Qur’an.
Kedua : Ketika Lelah. Misalnya di waktu siang setelah selesai bekerja. Pada waktu itu tubuh membutuhkan istirahat. Carilah waktu di saat tubuh dalam keadaan segar.
Ketiga : Ketika Larut Malam. Tidak dianjurkan menghafalkan Al-Qur’an saat larut malam. Pada saat itu tubuh dan otak kita membutuhkan istirahat untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Maka, hindari menghafal saat larut malam.
Sesungguhnya menghafalkan Al-Qur’an itu membutuhkan fokus dan konsentrasi. Oleh karena itu, carilah tempat yang memudahkan kita untuk fokus dan berkonsentrasi dalam menghafal Al-Qur’an. Hindari keramaian, pemandangan yang mengganggu, tempat hiburan, ataupun yang sejenisnya.
Kita bisa memilih masjid, musala, ataupun kamar untuk menghafal Al-Qur’an. Jauhilah tempat yang membuat konsentrasi kita buyar. Carilah tempat yang jauh dari gadget atau teman yang mengganggu ketika hendak menghafal. Hindari membawa smarphone atau gadget ke tempat kita hendak menghafalkan Al-Qur’an.
Kata siapa teman tidak boleh pilih-pilih? Justru Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kita untuk memilih teman yang salih. Bila teman kita adalah orang yang suka bermalas-malasan, berorientasi dunia, dan tidak mementingkan akhirat maka hendaklah kita meninggalkannya.
Bila ingin sukses hafal Al-Qur’an, dekatilah orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan jadikanlah mereka sebagai teman. Dengan memiliki teman yang hafal Al-Qur’an kita akan lebih bisa bertanya-tanya tentang tips menghafal Al-Qur’an dan bisa menjadikannya sebagai teladan.
Sungguh di zaman ini Allah Subahanahu Wata’ala telah memudahkan kita memperoleh informasi melalui media sosial. Namun, banyak orang yang kurang memanfaatkannya dengan baik sehingga menjadikan media sosial sebagai media hiburan belaka.
Padahal, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari media sosial dengan mengikuti akun-akun yang penuh manfaat. Dari pada kita mem-follow akun-akun tidak berfaedah, lebih baik kita mengikuti akun-akun inspiratif para penghafal Al-Qur’an. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan cuplikan-cuplikan video berupa motivasi, tips-tips, serta kiat-kiat sukses dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Terkadang, kita tidak memerlukan alasan ketika ingin mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat. Lantas, mengapa kita justru banyak beralasan ketika hendak mengerjakan sesuatu yang bermanfaat? Itulah mengapa kita tidak pernah sukses dalam menghafal Al-Qur’an karena ada saja alasan yang menjadikan kita enggan istiqamah dan bersabar dalam menghafal Al-Qur’an. Beberapa hal yang biasa dijadikan alasan salah satunya adalah sibuk. Ketahuilah semua orang di dunia ini juga sibuk. Tinggal kita yang memilih kesibukan itu, apakah sibuk yang nonton TV, main game, stalking mantan, atau sibuk menghafal Al-Qu’ran? Kemudian yang berikutnya adalahberalasan bahwa hafalan lemah. Ketahuilah bahwa Al-Qur’an ini telah dimudahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Sebodoh-bodohnya manusia masih bisa hafal Al-Qu’ran sempurna 30 juz. Tidak sedikit orang yang bahkan cacat otak, tetapi terbukti bisa memiliki hafalan Al-Qur’an hingga 30 juz. Lalu alas an berikutnyaadalah sudah tua. Ketahuilah ada banyak orang lanjut usia yang sukses hafal 30 juz dan meninggal dunia membawa 30 juz Al-Qur’an di dalam dadanya. Selain itu, hal yang sering dijadikan alas an adalah tidak ada motivasi. Ketahuilah ketika Anda baca artikel ini berarti Anda punya kuota. Segera buka YouTube, kemudian cari “motivasi menghafal Al-Qur’an” kemudian toton videonya!
Masih banyak hal-hal yang sering dijadikan alas an oleh seseorang untuk mulai menghafal Al-Qur’an dan meneruskannya. Oleh karena itu, apapun yang terjadi hindari berbagai bentuk alasan yang membuat kita tidak istiqamah dan bersabar dalam menghafalkan Al-Qur’an. Ketahuilah bahwa sungguh sangat amat rugi bila kita mati dalam keadaan tidak membawa Al-Qur’an di dalam dada kita.
Leave a Comment