:: 62 8000 xxx mading@mading.ciuss
School Info
Wednesday, 08 May 2024
  • Tema Mading dapat menampilkan informasi dalam text berjalan
  • Tema Mading dapat menampilkan informasi dalam text berjalan
25 May 2021

Wisuda Angkatan XI SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Dilaksanakan dalam Kesederhanaan dan Protokol Kesehatan yang Ketat

Tue, 25 May 2021 Read 6x Berita

Purwokerto, 8 Mei 2021 – Alhamdulillah, puji syukur hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan petunjuk dalam proses pembelajaran siswa SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto selama tiga tahun. Tiga tahun merupakan masa yang cukup panjang untuk dapat melihat mereka tumbuh, berkembang, dan menuju proses kedewasaan. Tiga tahun juga masa yang cukup panjang untuk berjuang guna membimbing mereka menjadi insan yang lebih baik. Setelah tiga tahun, prosesi wisuda menjadi sangat berarti karena menjadi gerbang para siswa untuk memasuki fase kehidupan yang baru.

Hakikatnya, wisuda bukanlah akhir, namun merupakan pintu gerbang menuju fase kehidupan paska sekolah. Kanan: ustaz Galih Rakasiwi (Kepala Sekolah)

Ustaz Galih Rakasiwi selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan wisuda tahun 2021 cukup menarik karena diadakan dalam kondisi pandemi, serhingga harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Alhamdulillah wisuda ini (2021) dapat dilakukan dalam rangkaian acara yang dilakukan secara kolektif.

Ustaz Galih Rakasiwi (Kepala Sekolah SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto) berpesan, “jangan tinggalkan shalat dan hafalan Al Qur’an”

Beliau juga menambahkan harapan agar siswa dapat menggunakan semua ilmu yang telah mereka dapatkan selama di masa SMA sebagai modal untuk survive di kehidupan paskasekolah. Selain itu, alumni juga diharapkan dapat menjaga amalan bina Islamiyyah yang selama ini telah dilakukan secara rutin di sekolah. Amalan tersebut paling tidak ada dua, yaitu jagalah salat dan Al Qur’an, baik membaca atau menghafalnya. Harapanya, saat siswa siswa SMA IT suatu saat mengunjungi sekolah, hafalanya tidak hilang, bahkan makin bertambah. Semoga dengan amalan-amalan itu bisa menjadi wasilah kesuksesan alumni di dunia dan di akhirat.

Ustazah Nias Uciyanti selaku ketua panitia menyampaikan kepada alumni, beliau mengucapkan selamat dan berharap mereka tetap istiqomah dengan apa yang telah dipelajari di sekolah, yaitu menjalankan amalan agama Islam dan tetap menjalankan ibadah lebih baik lagi dari sebelumnya.

Ustazah Nias Uciyanti (Ketua Panitia) berpesan, “maknailah hidup”

“Saya merasa bangga karena anak saya menjadi salah satu alumni dari SMA IT Al Irsyad. Saya menyatakan rasa respek saya terhadap kurikulum sekolah. Pesan saya, semoga apa yang telah didapatkan oleh siswa selama sekolah, dapat diteruskan, bahkan harapanya bisa lebih baik lagi. Sukses untuk SMA Al irsyad, semoga ke depanya bisa menjadi lebih baik lagi,” kata Ayahanda dari Nindya Fadhilah dalam sambutannya.

Wali murid dari Ananda Syanzita juga menambahkan tentang kebanggaannya selama delapan tahun menjadi keluarga Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Beliau merasa anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Sesuai dengan keinginan mereka sebagai orang tua yang menginginkan anaknya memiliki ahlak yang baik karena akan dibawa sampai akhir hayat. Beliau menambahkan bahwa ahlak yang baikbila dibina akan mengantarkanya pada sukses dunia dan akhirat. Beliau juga berharap alumni SMA IT bisa tumbuh menjadi anak yang baik di masa depan.

Pesan yang tidak kalah penting juga disampaikan oleh wali murid dari Ananda Syamil Amanulloh yang mengajak para siswa tetap melaksanakan amal yaumi di kehidupan mereka sehari-hari. Setelah memasuki dunia baru, seperti kerja, kuliah, atau bersosialisasi di lingkungan masyarakat tetap mengamalkan amalan Islam. Alumni SMA IT tidak boleh malas dan tidak boleh menjadi generasi rebahan. Mereka harus lebih open minded karena banyak platform yang bisa digunakan untuk meraih apa yang mereka inginkan.

Siswa kelas XII yang kini sudah menjadi alumni memiliki kesan dan pesan selama mereka menempuh pendidikan di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto.

Nindya Fadhillah (XII IPS 2) “terimakasih kepada segenap guru yang telah memberikan support kepada kami selama masa pembelajaran,

“Saya merasa bahwa guru di sini baik serta memberikan support kepada murid muridnya. Saya mendapatkan banyak pengalaman seperti lomba lomba serta hal lainya. Selain itu, saya juga banyak mendapatkan banyak ilmu agama selama bersekolah di sini,” ungkap Nindya Fadhillah dari kelas XII IPS 2 pada saat diminta menyampaikan pesan dan kesannya.

Syanzita (XII MIPA 4) “saya bangga bersekolah di sini”

Selain itu, perwakilan dari kelas XII MIPA 4 ananda Syanzita juga menyampaikan perasaan senangnya karena bisa menghadiri acara wisuda yang sederhana. Ia juga menyempaikan perasaan bangganya bisa bersekolah di SMA IT AL Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto meskipun harus merasakan pembelajaran secara daring selama hampir satu setengah tahun lamanya.

Syamil Amanulloh dari kelas XII IPS 1menambahkan tentang kesan yang ia rasakan selama di sekolah. Ia mengaku merasa sedih dan rindu karena selama satu tahun tidak bisa mengikuti pembelajaran secara tatap muka dan tidak bisa bertegur sapa dengan teman-temannya. Namun, ia merasa bangga bisa bersekolah di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto karena sekolah ini memeiliki kelebihan dari sekolah lainnya.

Meskipun begitu, segenap panitia, guru, siswa, dan wali murid paham bahwa prosesi wisuda tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan besar, prosesi megah, bahkan hiburan atau hanya sekadar makan bersama. Semua kegiatan dilakukan dalam cakupan protokol kesehatan yang ketat, acara yang dibuat singkat, bergiliran, dan tetap dalam pengawasan yang cermat.

Acara dilaksanakan dengan protokok kesehatan yang ketat. Tidak bersalaman antara putra dan putri memang sudah menjadi aturan di sekolah, tambahanya, semua peserta juga tidak boleh saling bersalaman selain kepada keluarga dekatnya.

Secara general, wisuda yang dilaksanakan oleh SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto dilaksanakan mulai pukul 07.30 sampai dengan 14:30 dan dibagi menjadi delapan sesi supaya menghindari adanya kerumunan. Setiap sesi mempunyai standar operasional yang sama. Mengacu pada protokok kesehatan, sekolah tidak mewajibkan siswa untuk mengikuti acara ini. Setiap peserta harus mendapat izin orang tua dan memiliki kesediaan untuk mengikuti prosei wisuda. Sejumlah 179 peserta mengikuti acara ini, yang terdiri atas 74 siswi dan 65 siswa.

Siswa yang datang harus melewati proses pengecekan suhu terlebih dahulu, kemudian diperbolehkan masuk ke ruang tunggu. Ruang tunggu merupakan transit sebelum siswa dipanggil untuk melakukan prosesi wisuda. Ruangan hanya diisi oleh murid dan wali murid sesuai dengan jumlah siswa pada setiap sesi yang sudah ditentukan oleh sekolah.

Hal tersebut tidak mengurangi makna dari acara wisuda sebagai bentuk pelepasan siswa dan uangkapan sayonara. Tim humas juga berhasil mendapatkan beberapa kesan dan pesan dari berbagai pihak yang terkaii, yaitu manajamen, ketua panitia, siswa, dan tentunya wali murid dari peserta wisuda.

Pada hakikatnya, wisuda bukanlah akhir. Wisuda sebetulnya merupakan gerbang menuju fase kehidupan baru. Suatu kehidupan di mana alumni akan menjalani pilihanya masing-masing. Satu hal yang pasti, kehidupan setelah masa SMA merupakan fase di mana mereka dapat mengembangkan kreativitas dan daya piker mereka untuk meraih hasil dan cita-cita yang diinginkan.

This article have

0 Comment

Leave a Comment