Sosialisasi Bahaya Narkoba oleh BNN dalam MPLS 2022

PURWOKERTO, SMAITALIRSYADPWT.sch.id – Sebanyak 242 siswa-siswi baru mengikuti acara general Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Aula Masjid SMA IT Al Irsyad Purwokerto pada Jum’at (22/07/22). Mengundang pembicara dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Banyumas Wicky Sri Erlangga, S.Sos, M.Si, Acara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut mengupas bentuk, efek hingga sudut pandang hukumnya. “Dan yang paling penting adalah hukum secara Islamnya bagaimana,” tutur pria yang akrab dipanggil Wicky tersebut.

Di hadapan ratusan siswa-siswi SMA IT Wicky menampilkan video penjelasan Ustadz Ahmad Sarwat, Lc., MA mengenai hukum narkoba dalam kaca mata Islam. Siswa mendapatkan pemahaman bahwa kata narkoba memang tidak ada di dalam Al Qur’an. Bahkan bahasa arab dari narkoba almukhadirat juga tidak ditemukan di al Qur’an. “Yang kita temukan adalah kata Khamr yang disebutkan beberapa kali, misalnya yas alunaka ‘anil khomri wal maysir dan beberapa ayat yang lain,” ucap ustadz Ahmad.

Di masa Rasulullah SAW Khamr sebatas buah kurma dan buah anggur yang diolah sehingga menjadi memabukkan. Namun seiring perkembangan zaman para Ulama sepakat Khamr tidak hanya sebatas pada dua hal tersebut. “Sehingga kita punya kaidah sederhana ‘segala yang bisa memabukkan itu adalah Khamr’,” tegas ustadz Ahmad dalam videonya.

Video pun selesai, Wicky kembali melanjutkan presentasinya. Para peserta tampak fokus memperhatikan. Ia menambahkan bahwa wilayah yang berbeda memiliki beragam jenis minuman keras sesuai jenis buahnya. “Semua efeknya sama, memabukkan menghilangkan akal sehat kita,” tuturnya.

Orang yang mabuk tidak bisa membedakan baik buruk ataupun benar dan salah. “Mereka akan mengikuti hawa nafsunya saja,” jelas pakar dari BNN tersebut.

Wicky mengungkapkan bahwa dalam perkembangannya manusia ternyata tidak hanya memanfaatkan minuman saja untuk mabuk, melainkan bisa beralih ke zat berwujud makanan, yang disuntik, ataupun dihisap, yang efeknya menghilangkan kesadaran. “Itulah yang kemudian dinamakan narkoba,” tegasnya. Menurutnya siswa-siswi Al Irsyad perlu tahu jenis-jenis narkoba sebagai bentuk kehati-hatian. “Tujuannya apa, supaya kamu waspada. Kalau kita tidak tahu bisa saja kita tidak sengaja (sebagai korban) mengonsumsi berakibat jadi kecanduan. Bisa karena kita dijebak teman… makanya hati-hati dalam memilih teman,” tuturnya.

Penulis: Ustadz Ery Santosa, S.Pd.