Bismillah, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Masa SMA mungkin menjadi masa paling berkesan bagi pelajar se-nusantara. Namun begitu, bagaimana seorang siswa membuat masa SMA menjadi berkesan sangat bergantung pada lingkungan : apakah berkesan karena dihabiskan untuk bersenang senang, atau dihabiskan untuk membangun masa depan?
Tentu, SMA IT Al Irsyad Purwokerto berkomitmen untuk membuat masa SMA sebagai pondasi untuk membangun masa depan. Namun begitu, membangun masa depan mungkin menjadi hal yang sulit dibayangkan bagi banyak siswa. Maka dari itu, SMA IT Al Irsyad membuat masa reorientasi semester 2 guna membuka pemikiran siswa supaya berpikir jauh ke depan.
Masa reorientasi Semester 2 diadakan pada tanggal 4 – 6 Januari 2020. Masa reorientasi dibagi menjadi beberapa sesi :
Hari pertama – Manajemen Diri
Manajemen diri diisi oleh guru Bimbingan dan Konseling. Dalam materi ini, dijelaskan bahwa stress merupakan hal yang tidak terhindarkan dalam hidup. Dengan begitu, yang terpenting adalah bagaimana kita memanajemen stress dalam keseharian. Apabila stress dikelola dengan baik, akan memberi dampak positif, yaitu eustress, yang berarti semangat menuju kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Hari kedua – Kisah Teladan Pencari Ilmu
Pemateri : Ustadz Nasser Balfast, LC
Materi ini disampaikan guna memberikan pahamahan ke siswa bahwa semua hal, termasuk mencari ilmu, pasti membutuh perjuangan. Jangan sampai, hanya karena kesulitan yang dihadapi. Dalam belajar, seorang siswa pasti mengalami kesulitan, kegagalan, dan kesusahan.
Dalam keadaan seperti itu, ingatlah bahwa Imam Syafi’i pernah berpesan : semangat dan tidak mudah menyerah merupakan salah satu ciri penuntut ilmi. Ciri lainya adalah ia memiliki semangat, bersungguh sunggu, bersahabat dengan guru, serta benar benar memahami bahwa perjuangan menuntu ilmu membutuhkan waktu yang lama.
Hari kedua – Gerakan dan Bacaan Shalat
Pemateri : Ustadz Zaki bin Hamid Basjarahil, LC
Bacaan shalat dan gerakan shalat yang baik merupakan salah satu syarat diterimanay ibadah tersebut. Masa reorientasi merupakan waktu dimana guru kembali mengecek bacaan dan gerakan shalat dari siswa. Dengan kegiatan ini, siswa diharapkan kembali membuka tuntunan bacaan dan gerakan shalat yang telah mereka pelajari.
Hari ketiga – Menjaga Iman dan Imun Selama Pandemi
Tidak mudah untuk menjaga iman dan imun selama pandemi. Maka dari itu, kajian rohani diadakan di hari ketiga guna menjaga keimanan dan semangat beribadah dari siswa. Siswa diberikan pemahaman bahwa Covid-19 juga menjadi salah satu sebab kenapa kita tetap menjaga semangat ibadah kita : karena bisa jadi kita terkena penyakit tersebut tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Maka dari itu, iman yang baik sangatlah esensial guna menjaga emosi, perilaku dan sanity selama masa pandemi. Materi ini disampaikan oleh ustadz Heru widodo LC.
Selain usaha dalam bidang rohani, usaha dalam bidang jasmani juga harus dilakukan. Siswa diberikan materi bagaiman menjaga kesehatan dan mencegah tertular Covid-19 oleh Dr. Yuviana. Beliau memberikan materi untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa penyakit ini memang berbahaya, namun begitu, tidak ada alasan untuk takut. Sebagai manusia, kita harus menjaga diri dengan melaksanakan social distancing, sering cuci tangan, dan memakai masker. Lalu setiap siswa juga sangat dianjurkan untuk mulai olahraga kembali guna meningkatkan imunitas. Makanan yang bergizi juga diwajibkan guna mendukung imunitas lebih jauh.
Hari ketiga – Adab Berbicara Kepada Orang Tua
Pemateri : Ustadz Wahyu Hidayat, S.Si dan ustadzah Wasirah, S. Pd
Ilmi tanpa adab tidaklah berguna. Bahkan dalam agama Islam, adab diletakan pertama, baru kemudian diikuti oleh ilmu. Salah adab yang paling penting adalah, memahami bagaimana berperilaku, bertutur kata, dan berinteraksi dengan orang tua/orang lebih tua.
Dalam materi ini, siswa belajar bagaimana bertutur kata kepada orang tua yang baik dan benar. Lalu, siswa belajar bagaimana adab saat berjalan/berkendara di depan kerumuman orang lain. Hal hal tersebut mungkin terlihat sepele, namun kenyataanya, masih banyak siswa yang belum memahami bagaimana berinteraksi dengan orang tua dengan cara yang baik dan benar.
Hari ketiga – Adab Protokoler di Sekolah
Pemateri : Ustadz Faizul Munif, S. Si
Selain adab kepada orang tua, siswa juga diberikan arahan bagaimana berinteraksi, bertutur kata kepada guru dan karyawan di sekolah. Dalam materi ini, siswa diberikan arahan bagaimana bahasa yang baik saat mengirim pesan ke guru (beserta waktu nya). Siswa belajar bagaimana meminta tolong kepada karyawan Tata Usaha. Lebih jauh, siswa juga diarahkan untuk mengetahui bagaimana bahasa yang tepat saat berkomunikasi dengan guru, untuk menghindari adanya kesan siswa menyuruh guru/karyawan sekolah.
Sesi sebelum materi – Ibadah dan Pelaporan
Selama masa reorientasi, siswa harus melaporkan pelaksanaan ibadah harian mereka setiap hari.Ibadah yang harus dilaporkan oleh siswa adalah : tahajud dan shalat subuh berjamaah kepada wali kelas. Shalat jamaah dapat dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan/dirumah bila keadaan kurang memungkinkan. Selain itu, siswa juga melaporkan pelaksanaan : dzikir pagi, shalat dhuha, serta tadarus.
Sesi Sharing dan Motivasi – Sukses PTN
Persaingan menuju perguruan tinggi negeri selalu ketat setiap tahunya. Selain persiapan materi, siswa juga perlu dipersiapkan secara mental dan psikis.
Bapak Antony Hasan, selaku pembicara merupakan salah satu publik figur yang sukses mengantarkan semua anaknya masuk perguruan tinggi negeri favorit, seperti Universitas Indonesia.
Pembicara menekankan pentingnya fokus dan perjuangan. Fokus berarti, persiapkan target : akan masuk perguruan tinggi apa dan dimana. Target haruslah setinggi mungkin. Bila mampu, pasanglah target untuk kuliah di luar negeri seperti Hardvard, MIT atau Stanford.
Fokus akan berhasil (dengan izin Allah) bila diiringi dengan perjuangan yang sungguh sungguh. Perjuangan yang dapat dilakuan oleh siswa antara lain :
Berikut beberapa gambar dari presentasi bapak Antoni selama sesi live.
Bagi siswa yang orang tuanya diberikan kelapangan rizki dan kemampuan kognitif dari putra putrinya, sangat disarankan untuk memasang target keluar negeri. Untuk dapat kuliah di luar negeri, salah satu syarat utamanya adalah penguasaan bahasa Inggris. Siswa harus memiliki skor IELTS minimal 7.
Semua kegiatan diatas merupakan usaha sekolah untuk menyiapkan siswa SMA IT menjadi individu yang lebih siap menghadapi masa depan. Manajemen diri dapat dijadikan sebagai dasar guna meregulasi stress yang pasti akan dialami di masa sekarang dan mendatang.
Kisah teladan pencari ilmu dapat dijadikan sebagai refleksi bahwa tidak semua hal itu mudah dicapai. Bisa jadi, hal yang kita ingingkan susah didapatkan, dan banyak halangan yang menghadang. Namun begitu, kita tidak bisa begitu saja menyerah. Bismillah, semua hal bisa diusahakan dan didoakan
Sesi gerakan dan bacaan shalat, pencatatan ibadah harian, serta memperkuat iman tentu merupakan hal wajib yang harus dipahami oleh siswa sebagai seorang pembelajar muslim. Banyaknya ilmu dunia, tidak menjadi jaminan kita dapat mengarungi kehidupan dengan baik. Kita butuh keimanan, dan ibadah guna menyadarkan diri kita bahwa kita adalah mahluk Allah yang lemah dan butuh pertolongan. Lebih dari itu, dengan keimanan, seorang siswa akan relatif jauh dari hal hal yang dapat merusak masa depan.
Sharing motivasi PTN tentu menjadi salah satu materi yang paling ditunggu. Bapak Antonhy Hasan, telah membagikan ilmu, dan pengalamanya mengantarkan semua putra putrinya ke perguruan tinggi favorit. Pesanya beliau singkat, namun berbobot : fokus, dan berusaha.
Last but not least, ilmu tidak ada gunanya tanpa adab. Maka dari itu, SMA IT dalam kegiatan reorientasi, juga memberikan materi adab kepada orang tua, guru dan karyawan sekolah. Harapanya, siswa mulai ingat kembali, bagaimana menjadi siswa yang pintar dan juga beradab.
Teks provided by Abdul Ghani
awesoem
Leave a Comment